Sabtu, 21 Desember 2013

Cerpen Hari Ibu

Kupandangi kalender di meja belajar dan menghela napas. Seminggu lagi adalah hari Ibu! Tak mau mengulangi kesalahan tahun lalu, yang udah membuat nya kecewa.

Waktu itu aku tak sangka kalau hari itu adalah hari ibu. Membuat mama kecewa di hari ibu itu adalah sesuatu yang sangat menyedihkan. Mungkin hanya aku seorang yang membuat ‘mama’ kecewa di hari special nya.

Tahun lalu, di sekolahku diadakan sebuah pensi. Kebetulan ya aku sebagai panitia. Pensi itu bersamaan waktunya dengan pengambilan rapot. Sudah dijadwalkan bagi panitia, untuk datang 1 jam sebelum acara untuk stand by. Jadi dirumah, aku buru-buru untuk menuju ke sekolah dengan pakaian panitia rapi. Tetapi mama tidak mau datang terlalu pagi sekali. Lalu ia putuskan untuk datang agak siangan.

Aku terlalu terbawa emosi atas kejadian ini. Akhir nya aku pergi ke sekolah sendiri naik ojeg tanpa pamit orang tua terlebih dahulu.

Sesampainya di sana aku melihat belum banyak teman-teman panitia ku yang datang. Sungguh menyebalkan! Sudah di bela-belain datang pagi tetapi mereka tidak ada. Akhir nya aku naik ke kelasku di lantai atas untuk menunggu mama datang sambil melihat persiapan panggung di bawah.

Aku termenung sendiri di kelas. Belum ada satu pun yang datang. Baik orang tua murid ataupun guru nya. Tak lama kemudian, ada pesan masuk dari mama berisikan “ Ta, kamu sudah ndak butuh mama lagi? Kalo ndak, ambil saja rapot mu sendiri.”

Seusai aku baca pesan itu, tak tau kenapa hati ini berdebar lebih kencang dari biasanya. Aku bingung untuk menjawab apa. Kalau aku diam kan nanti persoalan jadi panjang. Jadi aku putuskan untuk membalas pesan itu. “Maafkan Lita ya ma udah buat mama marah. Aku buru-buru datang ke sini untuk stand by disini. Aku kan panitia jadi ga bisa ngaret datang nya.”

Tak lama kemudian mama menjawab, “Untuk pergi tanpa pamit itu pernah mama ajarkan? Ndak usah pulang aja kamu sekalian.”

Selang berapa detik setelah masuknya pesan dari mama, masuklah pesan dari papa yang memerintahkan ku untuk meminta maaf ke mama. “ Kamu minta maaf sana sama mama. Kamu tau kan hari ini hari ibu? Kok kamu malah kecewain mama sih?” Ujar nya.

Pertama, aku jawab pesan dari papa. “Iya pa… ini aku mau minta maaf.” Jawabku.

Dari perkataan itu aku telah meneteskan air mata. Tanpa berpikir panjang, aku menjawab dan meminta maaf ke mama, “ Ma, maafin Lita ya. Lita salah. Lita janji gak akan mengulangi kesalahan itu lagi.”

Sudah lama aku menunggu untuk jawaban dari mama. Tapi ia tidak jawab. Lalu aku SMS lagi dia. “Ma, kapan ambil rapot nya? Keburu rame nih?” Tanya ku.

“Sebentar lagi,” jawab mama mungkin sedikit kecewa terhadap ku.

Aku sudah menunggu mama untuk menuju kesekolah dengan tujuan mengambil rapot ku. Tetapi lama sekali ia tidak mengirim pesan untuk memberitahukan ku kalau dia sudah sampai. “Ma? Udah sampai belum?” Tanya ku.

Tak lama kemudian dia menjawab nya dan memberitahukan kalau dia sudah sampai dirumah. Aku sangat terkejut. Mungkin dia tidak mau bertemu dengan ku. Dengan hal ini aku ingin cepat untuk pulang. lalu aku meminta izin ke ketua panitia untuk pulang lebih cepat.

Permintaan ku kali ini di izinkan. Ketika aku berjalan menuju rumah. Aku mampir dulu ke supermarket untuk membeli sebatang cokelat yang mama suka. Akhirnya aku pulang membawa cokelat yang ia suka bertuliskan “ Selamat Hari Ibu. Maafkan Lita ya Ma. Tuhan Memberkati.” Sesampainya di rumah, mama sedang duduk sambil memegang handphone. Aku duduk disamping nya,memeluk, sambil menyerahkan cokelat ini ke mama “ Ma, maafin Lita ya udah buat mama kesal. Lita janji gak bakal ngulangin itu lagi. Janji!” Mama menerima permintaan maaf ku dengan mata berlinang. LOVE YOU MOM

Created By : Anastasia Tialita Bekasi,15-12-2013